TIMES JAMBI, JAKARTA – iPhone kerap dianggap hanya sebagai simbol tren gaya hidup. Namun, bagi sebagian pengguna setia, perangkat besutan Apple ini dipandang lebih dari sekadar alat komunikasi. iPhone dinilai sebagai investasi teknologi jangka panjang.

Salah satu alasannya adalah daya tahan produk yang terkenal awet. iPhone tidak cepat mengalami penurunan performa meski sudah digunakan bertahun-tahun. Nilai jual kembali yang stabil juga menjadi faktor lain yang membuat iPhone berbeda dengan banyak smartphone lain yang harganya cepat turun.

“Selain perangkatnya berkualitas, membeli lewat jalur resmi memastikan konsumen mendapat garansi, layanan purna jual, dan kepastian keaslian. Itu adalah nilai tambah yang tidak ternilai,” kata Yusuf Ismail, Manager Area Apple Luxury, Kamis (25/9/2025).

Kehadiran iPhone 17 dengan prosesor generasi terbaru, kamera berbasis kecerdasan buatan, dan integrasi penuh dengan ekosistem Apple semakin memperkuat pandangan bahwa produk ini bukan sekadar barang konsumsi.

Yusuf menegaskan, konsumen yang membeli iPhone di gerai resmi akan memperoleh lebih banyak keuntungan. “Tidak hanya produknya, tetapi juga ketenangan, keamanan, dan layanan jangka panjang. Karena itu, pembelian ini layak disebut investasi,” ujarnya.

Apple Luxury juga aktif mengedukasi masyarakat agar tidak tergiur harga murah dari produk tidak resmi. Menurut Yusuf, risiko membeli iPhone tanpa garansi dan IMEI resmi justru bisa berujung kerugian.

“Dengan membeli iPhone resmi, konsumen telah membuat langkah bijak. Bukan hanya untuk gaya hidup, tetapi juga investasi dengan manfaat nyata dalam jangka panjang,” katanya.

Apple Luxury berharap edukasi ini membuat masyarakat semakin sadar bahwa kualitas tidak hanya diukur dari fitur perangkat, melainkan juga dari keamanan serta layanan yang menyertainya.

“Harus diakui, iPhone adalah investasi teknologi. Karena itulah kami ingin konsumen merasakan sepenuhnya nilai tersebut dengan memilih produk resmi,” kata Yusuf. (*)