TIMES JAMBI, MAGELANG – Suadesa Festival 2025 yang digelar di Gasblock PGN Karangrejo, Magelang pada 10-11 Mei 2025, menjadi panggung bagi pelaku UMKM lokal untuk unjuk gigi.

Festival bertema “Energi Kemandirian Desa” ini merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Dari 40 tenant UMKM yang dihadirkan, berbagai produk kreatif ditampilkan, mulai dari jajanan pasar, kerajinan kayu, pahat batu, anyaman, batik, hingga aksesoris khas Borobudur. 

Sorotan tertuju pada stand milik Amin Risman Ragil, pengrajin limbah resin dari Borobudur, yang mencatat lonjakan penjualan hingga dua kali lipat selama festival berlangsung.

“Suadesa Festival ini sangat berdampak. Penjualan saya naik dua kali lipat untuk beberapa produk,” ujar Amin, Senin (12/5/2025).

 Ia menambahkan, keikutsertaannya dalam festival yang rutin digelar PGN seperti Balkonjazz sebelumnya, juga memberi pengaruh signifikan terhadap pendapatan.

Amin memulai usahanya sejak krisis 1998 dengan memanfaatkan limbah batu cobek dan mengolahnya menjadi patung resin bernilai seni tinggi. Usahanya kini menembus pasar ekspor hingga Prancis, Amerika Serikat, dan Australia.

“Dulu satu kerajinan bisa laku Rp15.000 dan saya bisa jual 500 unit per hari. Kalau pembeli luar negeri, bisa sampai USD 100 per unit,” kenangnya.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas produk serta memanfaatkan berbagai kanal pemasaran, baik offline maupun pameran nasional, agar usahanya tetap bertahan di tengah persaingan.

Suadesa Festival 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi antara korporasi dan UMKM desa mampu mendorong kemandirian ekonomi lokal. PGN berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha kecil melalui promosi produk, penguatan kapasitas, dan perluasan pasar. (*)