TIMES JAMBI, WONOSOBO – Kabupaten Wonosobo menyimpan segudang destinasi wisata alam yang memesona. Di antara ragam daya tariknya, kota yang terletak di bagian tengah Jawa Tengah ini memiliki keindahan alam berupa air terjun atau curug.
Keaslian alam, kesegaran udara pegunungan, dan gemuruh air yang jatuh dari ketinggian menjadi daya pikat utama para wisatawan.
Enam Curug Favorit di Wonosobo
Berikut adalah beberapa curug favorit yang wajib masuk dalam daftar perjalanan saat berkunjung ke Wonosobo:
1. Curug Winong – Eksotisme Liar di Selatan Wonosobo
Keindahan Curug Drimas di Desa Karangsari, Sapuran, Wonosobo. (FOTO: Instagram Wonosobo Wisata)
Curug Winong berlokasi di Desa Winongsari, Kecamatan Kaliwiro, sekitar 30 km dari pusat kota Wonosobo. Air terjun ini memiliki tinggi sekitar 50–100 meter dengan debit air yang deras, terutama di musim hujan. Keunikan curug ini terletak pada dinding-dinding batu besar yang membentuk saluran alami air, menciptakan efek visual yang dramatis.
Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 10 menit dari area parkir melalui jalan setapak yang dikelilingi persawahan dan pepohonan rindang.
Fasilitas di lokasi masih terbatas, sehingga wisatawan disarankan membawa perbekalan sendiri. Namun meski begitu, curug winong merupakan salah satu curug yang paling banyak didatangi wisatawan.
Harga tiket masih sangat terjangkau, yaitu sebesar Rp5.000 per orang untuk dewasa dan Rp2.000 untuk anak-anak. Biaya parkir kendaraan roda dua dikenakan Rp2.000, sedangkan untuk mobil sebesar Rp5.000.
2. Curug Sikarim – Raksasa Air Terjun di Pelukan Pegunungan Dieng
Curug Sikarim terletak di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, sekitar 25 km dari pusat kota Wonosobo. Desa Sembungan sendiri dikenal sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian sekitar 2.300 mdpl.
Air terjun ini memiliki ketinggian mencapai 125 meter, menjadikannya salah satu yang tertinggi di kawasan Dieng.
Aliran air Curug Sikarim bersumber dari Telaga Cebong dan mengalir deras di antara tebing-tebing curam yang hijau. Akses menuju curug ini menantang namun terbayar dengan panorama khas pegunungan, ladang kentang, dan kabut tipis yang menyelimuti.
Fasilitas yang disediakan cukup memadai, termasuk area parkir, toilet, mushola, gazebo, serta spot foto berlatar air terjun. Tiket masuk berkisar Rp. 10.000.
3. Curug Drimas – Tiga Lapis Pesona di Balik Hutan Pinus
Pesona Curug Winong dengan batu-batu besar di sekitarnya. (FOTO: Dok. Curug Winong).
Terletak di Dusun Garungan, Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran, Curug Drimas adalah air terjun bertingkat yang menyuguhkan pemandangan dramatis di tengah rindangnya hutan pinus.
Terdiri dari tiga tingkat dengan ketinggian masing-masing 15, 20, dan 40 meter, Curug Drimas menawarkan pengalaman eksplorasi alam yang menyeluruh.
Untuk mencapai curug ini, pengunjung perlu menempuh perjalanan kaki sejauh sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga. Jalan setapak yang menurun dan licin saat musim hujan menjadi tantangan tersendiri, namun sebanding dengan keindahan yang menanti di ujung perjalanan.
Lokasi ini belum banyak dikembangkan sebagai destinasi wisata massal, sehingga keasriannya masih sangat terjaga. Harga tiket masuk gratis, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir di sekitar area Curug Drimas.
4. Curug Purbosono – Keanggunan di Antara Kebun Teh
Berlokasi di Dusun Purbosono, Kecamatan Kertek, Curug Purbosono menyajikan keindahan air terjun yang berpadu harmonis dengan hamparan kebun teh. Keunikan curug ini adalah letaknya yang tersembunyi di balik perbukitan dan aksesnya yang melewati jalur perkebunan.
Ketinggian curug ini sekitar 25 meter dengan debit air cukup deras terutama saat musim hujan. Pepohonan rindang dan suara gemericik air membuat suasana terasa menenangkan.
Curug ini cocok dikunjungi oleh keluarga maupun pecinta alam yang mencari tempat untuk rehat dari hiruk-pikuk kota. Informasi terakhir menyebutkan bahwa tiket masuk di Curug Purbosono gratis.
5. Curug Tritis – Surga di Sudut Wadaslintang
Curug Tritis terletak di Desa Gumelar, Kecamatan Wadaslintang. Nama “Tritis” berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti tetesan air, namun kenyataannya curug ini memiliki aliran air yang deras dan bertingkat.
Lokasi curug berada di antara hutan dan ladang penduduk, menjadikannya lokasi ideal untuk pelancong yang menyukai ketenangan dan suasana natural. Airnya jernih dan membentuk kolam alami yang sering dimanfaatkan warga untuk mandi atau sekadar bermain air.
Curug Tritis masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat, dan belum ada tarif tiket masuk resmi yang ditetapkan. Ini berarti harga tiket masuk gratis.
6. Curug Sigludug – Keajaiban Dua Rasa: Air Hangat dan Dingin
Berada di Dusun Lamuk, Desa Kalidesel, Kecamatan Watumalang, Curug Sigludug menawarkan pengalaman unik yang tidak ditemukan di tempat lain, yaitu dua sumber mata air yang menghasilkan aliran air hangat dan dingin dalam satu kawasan.
Nama "Sigludug" sendiri berasal dari suara air terjun yang deras menyerupai "gludug" atau gemuruh petir.
Curug ini berada di tengah hutan pinus, dan untuk mencapainya, pengunjung harus menempuh jalan kaki sejauh 750 meter. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi suasana hutan yang asri dan udara sejuk khas dataran tinggi.
Meskipun fasilitas masih dalam tahap pengembangan, masyarakat setempat mulai mengelola kawasan ini sebagai destinasi wisata edukatif dan konservatif. Tiket masuk dikenakan sekitar Rp5.000 per orang.
Eksotisme Alam yang Patut Dijaga
Kekayaan alam Wonosobo yang terwujud dalam curug-curug ini merupakan warisan yang perlu dijaga. Selain sebagai destinasi wisata, curug juga berperan penting dalam menjaga ekosistem air dan kehijauan kawasan pegunungan.
Wisata berbasis alam seperti ini menuntut kesadaran dan kepedulian pengunjung terhadap kelestarian lingkungan.
Curug-curug di Wonosobo menawarkan pengalaman yang tak hanya menyegarkan raga, tetapi juga menyejukkan jiwa.
Kebanyakan tempat-tempat di atas memiliki medan yang cukup menantang, pastikan untuk mempersiapkan kebugaran fisik dan perbekalan yang memadai. Tapi jangan khawatir, sebab setelah berhasil melewati trek tersebut, sebuah surga kecil menanti: membayar lunas semua lelah saat itu juga. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menyusuri Curug Favorit di Wonosobo, Surga Kecil di Alam Pegunungan
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Ronny Wicaksono |